Pages

Friday, April 12, 2013

Tajen, Budaya Ataukah Permainan Judi?

             Budaya tajen sendiri sudah ada sejak zaman Majapahit, hasil perpaduan kebudayaan lokal yang menjadikan tajen itu sebagai seni dalam pertarungan ayam dimana budaya ini ditujukan sebagai persembahan untuk dewa yadnya. Dalam hal ini Tajen bisa dikatakan budaya yang memang sudah ada dari para leluhur.
Akan tetapi di dalam era modern ini beberapa kontroversi sering muncul dalam budaya tajen itu sendiri.

          
            Ya,tak bisa dipungkiri lagi bahwa budaya tajen sering dikaitkan dengan perjudian. Mereka para bobotoh atau si petaruh sering menjadikan budaya ini sebagai sarana taruhan. Hal ini mengakibatkan budaya tajen itu sendiri bisa dibilang perjudian yang harus diberantas. Namun akan tetapi  Pemerintah Bali memberikan izin untuk melaksanakan tajen pada PANGDAK XV dibuat untuk melegalkan judi karena tajen menjadi budaya di Bali dan pada akhirnya Perda ini akhirnya dicabut pada tahun 1963 karena bertentangan dengan KUHP pasal 303 dan berbagai ajaran agama yang tidak melegalkan berbagai jenis judi apapun motifnya. Masalah ini menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Secara logika jika budaya tajen ini ditutup maka pemerintah bali secara otomatis menghapus budaya yang sudah ada sejak zaman majapahit. Juga akan bertentangan dengan nilai agama,dimana tajen itu sendiri  dilaksanakan untuk melengkapi upacara keagamaan umat hindu bali. Namun jika pemerintah bali mengizinkan Budaya tajen dibuka kembali maka dengan kata lain pemerintah melindungi penyakit masyarakat dalam hal perjudian. Bayangkan dari efek negative ini jika tajen dibuka kembali maka tingkat kemiskinan akan meningkat, karena judi tidak akan pernah membuat orang kaya malah akan membuat kecanduan. Ini akan berdampak pada generasi muda kita yang akan kehilangan masa depan cerah mereka, padahal mereka mengemban beban untuk memajukan Bali.












      Menurut saya dalam menanggapi permasalahan ini tajen tetaplah harus dibuka karena ini tradisi budaya yang diwariskan secara turun menurun dari para leluhur dan juga dapat memajukan pariwisata bali karena budaya ini dapat menarik wisatawan. Selain itu pemerintah Bali harus mulai memikirkan cara memanfaatkan budaya yang satu ini dengan semaksimal mungkin agar terhindar dari pengaruh negative. Karena dalam hidup kita harus percaya bahwa dibalik krisis pasti ada peluang.




Tuesday, April 9, 2013

Koleksi Gambar Ayam pilipina

   


















gimana gan ayam-ayam super keren ini :D

Budaya Tajen Di Pulau Dewata

      Dalam kehidupan masyarakat di Indonesia, perjudian sabung ayam sudah dikenal dan cukup digemari sebagian masyarakat di beberapa daerah. Di Bali perjudian sabung ayam dikenal dengan istilah Tajen, yang berasal dari kata taji yang artinya benda tajam dan telah berkembang cukup mengakar di dalam kehidupan masyarakat Bali. Pada awalnya “Tajen” merupakan bagian dari acara ritual keagamaan tabuh rah atau prang sata dalam masyarakat Hindu Bali. Yang mana tabuh rah ini mempersyaratkan adanya darah yang menetes sebagai simbol / syarat menyucikan umat manusia dari ketamakan/ keserakahan terhadap nilai-nilai materialistis dan duniawi. Tabuh rah juga bermakna sebagai upacara ritual buta yadnya yang mana darah yang menetes ke bumi disimbolkan sebagai permohonan umat manusia kepada Sang Hyang Widhi Wasa agar terhindar dari marabahaya.
Sejalan dengan dinamika kehidupan sosial masyarakat Bali, telah terjadi pergeseran makna ritual dan bagian tabuh rah, yang mana makna tabuh rah atau prang sata telah dimanipulasi dan diterminologikan sebagai Tajen. Padahal bila dikaji, tabuh rah dan tajen merupakan suatu pengertian yang berbeda, namun pada kenyataannya tabuh rah dipakai tameng untuk menyelenggarakan tajen.

      Ironisnya tajen ternyata mampu berperan sebagai medium interaksi dan komunikasi lintas strata sosial. Latar belakang status sosial menjadi cair dan kabur, masyarakat membaur dan melebur secara fisik dan emosional, semua pihak terfokus pada pertarungan kedua ayam adu. Bahkan tajen oleh masyarakat juga sudah dipandang sebagai salah satu bentuk hiburan dan permainan utnuk menghilangkan kejemuan dan kelelahan fisik setelah melakukan kegiatan berat.




       Pada dekade belakangan ini posisi dan peran tajen semakin mengemuka dan seolah-olah mendapat legitimasi dari berbagai kalangan masyarakat. Beberapa oknum masyarakat beragurmentasi bahwa tajen yang digelar semata-mata ditujukan untuk kepentingan pembangunan atau pengembangan kehidupan sosial ekonomi masyarakat adat. Dari perspektif antropologi hukum fenomena sosial ini merupakan proses dekriminalisasi tajen sebagai perjudian. Meskipun ditinjau dari sudut agama khususnya agama Hindu, didalam kitab suci Wedha tidak ada satu ayatpun yang membenarkan adanya berbagai bentuk dan jenis kegiatan perjudian.
 

Monday, April 8, 2013

Jenis Obat-obatan Untuk Ayam



        Jika ayam yang kita pelihara tiba-tiba terkena penyakit tentunya kita pasti memberinya obat untuk menyembuhkan penyakitnya, entah itu obat herbal maupun non-herbal. pengalaman saya melihat ayam yang saya pelihara terkena penyakit, saya sedikit bingung mencarikan obat untuk ayam saya, setelah saya cari informasi di beberapa artikel saya pun berhasil mendiagnosa dan memberinya obat yang pas. Ini dia gan beberapa obat yang saya beri untuk penyakit tertentu . Mudah mudahan bermanfaat bagi anda yang sedang mencari obat untuk ayam anda.
·       
 Pada penyakit cacar ayam


1.    Methyline blue
2.    Anti sep
3.    Neo blue
4.    Penniciline zalf
5.    Bersihkan lukanya dengan alcohol 70%
#Cara pemakaian dioeskan pada bagian yang terkena infeksi
·        Penyakit berak kapur

1.    Sulfamix
2.    Noxal
3.    Tetrafein
4.    Coxalin
5.    Trimezin
#Pemberian obat dengan cara diminumkan

·      
 Pada penyakit pilek(snot)

1.    Antisnot
2.    Chlor cucline
3.    Coccilin capsu  l
4.    Sulfamix
 
·        Pada penyakit kolera ayam

1.    Coccilin
2.    Coryvit kapsul
3.    Suanovil
4.    Coxy
5.    Tetrasulfa B-plex
6.    Tetrachlor

 

·        Pada penyakit tipus ayam

1.    Nitrofurazoldone(NF-180)
2.    Tetrachlor
3.    Neosulfacixalin
4.    Fural tetra
5.    Sulfaxline
  
 


·        Pada penyakit cacingan

1.    Piperazin
2.    Levamisol
3.    Exitor
4.    Triple worner
5.    HP kapsul
6.    Vermi plus
7.    Vermizyn
8.    Vermixon sirup
 

·        Pada gangguan kutu

1.    Tepung DDT 0,5%
2.    Neguvon 0,15%
#Tepung DDT diberikan dengan cara ditaburi pada bagian yang terkena kutu
#Neguvon diberikan dengan cara memandikan dengan campuran air bersih.
·      





 Pada penyakit bubul

1.    Coccilin
2.    Furazon.